Kabar Terupdate- Sebuah bus bernopol A 7558 ZA terguling di Jalan Raya Bojonglarang, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (19/10) sekitar pukul 16.30 WIB. Satu orang penumpang tewas.
Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Joko Supriyanto mengungkapkan pengakuan sopir bus tersebut. Ia mengatakan, berdasarkan pengakuan dari sopir bahwa bus kehilangan fungsi rem saat di tikungan menurun. Hingga akhirnya terjadi kecelakaan.
“Pengakuan dari sopir bahwa bus kehilangan fungsi rem saat di tikungan menurun,” kata Joko, Sabtu (19/10/2024) petang.
Kepolisian masih menyelidiki kecelakaan ini. Termasuk mengevakuasi bus yang terguling dan mendata korban.
“Saat ini masih dilakukan olah kejadian perkara dan akibat kejadian ini memang satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan telah dievakuasi ke rumah sakit. Semua korban telah berhasil dievakuasi. Kami olah TKP dan mengamankan barang-barang milik korban. Kita juga langsung pembersihan dari bekas ceceran oli kendaraan. Arus kendaraan saat ini sudah berjalan,” jelasnya.
Sementara itu terkait korban, Joko mengungkapkan ada dua korban terjepit. Dari pengamatan detikJateng di lokasi kejadian, dua korban terjepit ini berada di bagian kursi depan kiri bus yang terbalik. Korban terjepit pertama dievakuasi berjenis kelamin laki-laki dalam kondisi hidup. Evakuasi berjalan dramatis mengingat kondisi korban terjepit bagian kabin. Korban terjepit pertama yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke rumah sakit umum Kajen.
Evakuasi korban kedua dilakukan pada petang hari dengan menggunakan alat dari damkar, BPBD, maupun PU. Korban terjepit kedua berhasil dievakuasi dengan memakan waktu cukup lama karena memang terhimpit bodi dan gordil. Diperlukan alat berat untuk merenggangkan bodi bus.
Korban diketahui berjenis kelamin wanita. Saat dievakuasi sudah dalam kondisi meninggal dunia. Korban langsung dievakuasi ke RSUD Kajen dan langsung dimasukkan ke kamar mayat RSUD Kajen.
Salah satu penumpang, Eep (36) mengatakan bus rombongan keluarga dari Balaraja, Tangerang, berisi 33 penumpang.
“Kalau saat kejadian, saya tidak tidur. Ya karena jalan naik turun. Di lokasi rem blong, langsung tidak terkendali, dan terbalik,” kata Eep di lokasi kejadian, Sabtu (19/10).
Menurut Eep, rombongan dalam perjalanan pulang usai menghadiri pernikahan adiknya di Karanganyar, Kabupaten Banjarnegara.
“Dari sana (Banjarnegara), jam setengah tiga sore. Bus sudah tidak enak. Baru dua jam perjalanan, seperti ini,” kata Eep.
Ia duduk bersama balitanya. Kondisi balitanya hanya mengalami lecet di bagian bawah kelopak mata.
Penumpang lainnya, Mansur menjelaskan kondisi bus seperti tidak normal sejak awal.
“Bus bermasalah. Kondisi mobil memang kurang ini-itu, dari kopling dari radiator nggak beres cuma kita kan nggak mau protes apa,” ungkapnya.
“Ada korbannya, masih satu keluarga besar. Korban banyak yang patah tulang,” imbuhnya.
Kondisi Korban
Kasat Lantas Polres Pekalongan AKP Joko Supriyanto mengatakan kecelakaan bus ini mengakibatkan satu penumpang meninggal dunia, 17 orang luka yang 6 di antaranya rawat inap.
“Betul tadi sore kurang lebih pukul 16.00 WIB Jalan Linggo terjadi kecelakaan di mana kendaraan medium bus berjalan dari arah selatan menuju ke utara. Jalur menurun dan menikung,” kata Joko saat ditemui di RSUD Kajen, Sabtu (19/10).
Dari hasil pemeriksaan sementara pada pengemudi bus, didapati bus tidak terkendali saat melewati jalan yang menurun dan menikung.
“Hasil pemeriksaan awal kami didapati hilangnya fungsi pengereman yang mengakibatkan kendaraan tersebut hilang kendali hingga terjadi kecelakaan,” jelas Joko.
Mendapat informasi adanya kecelakaan tersebut pihaknya langsung ke lokasi kejadian. Bersama petugas terkait, baik dari PMI, BPBD dan SAR, langsung mengevakuasi para korban.
“Didapati korban satu meninggal dunia. Dari jumlah penumpang 32 ditambah 3 kru bus, 17 orang mengalami luka-luka. 6 di antaranya rawat inap dan 11 rawat jalan,” jelasnya.
Untuk penumpang yang rawat jalan dan penumpang yang selamat lainnya, pihaknya akan memfasilitasi dengan koordinasi ke pengurus PO bus guna perjalanan pulang ke Tangerang.
“Tadi ada sebagian yang telah dijemput keluarga. Namun kita lakukan juga koordinasi dengan PO bus untuk pengganti kepulangan penumpang ini,” ungkapnya.