Kabar Terupdate- Kecelakaan yang melibatkan beberapa mobil terjadi di Argorejo, Sedayu Bantul. Dua orang meninggal dunia dalam kejadian tersebut, sementara lainnya luka-luka.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana menyampaikan kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (18/10/2024) sekitar pukul 05.58 WIB di Jalan Jogya-Wates, tepatnya di Dusun Kalakan, Argorejo, Sedayu, Bantul.
Kecelakaan tersebut melibatkan truk Hino dengan No. Pol. AB-8636-OG, truk Mitsubishi dengan No. Pol. AD-8330-BJ, dan Truk Mitsubishi tanpa No. Pol.
Jeffry menuturkan kecelakaan lalu lintas terjadi ketika truk Mitsubishi AD-8330-BJ, dan Truk Mitsubishi tanpa No.Pol yang membawa muatan pasir melaju dari arah yang sama dari timur ke barat dengan kecepatan sedang.
Kemudian sesampainya di tempat kejadian perkara, dari arah yang sama, timur ke barat melaju truk Hino AB-8636-OG yang bermaksud ingin mendahului kedua truk tersebut dari arah samping kiri, namun karena jarak sudah terlalu dekat, sehingga menyenggol truk Mitsubishi AD-8330-BJ tersebut hingga oleng dan menabrak Truk Mitsubishi tanpa No.Pol. hingga terjadi laka lantas.
Akibat kecelakaan tersebut, pengemudi truk Hino AB-8636-OG berinisial T, warga Subang, Jawa Barat mengalami luka lecet-lecet dan memar pada kepala, dan patah tulang tangan. T pun dilarikan ke PKU Muhammadiyah Unit II Yogyakarta.
Kemudian pengemudi truk Mitsubishi AD 8330 BJ berinisial P, dan penumpang berinisial M, warga Kemalang, Klaten, meninggal dunia dan dilarikan ke RSUD Panembahan Senopati.
Pengemudi Truk Mitsubishi tanpa No. Pol. berinisial S dan penumpang berinisial T, warga Kemalang, Klaten dilarikan ke RS PKU Muhammadiyah Unit II Yogyakarta karena mengalami luka pada tangan dan kaki.
Kasubsi Operasi Kantor Basarnas Yogyakarta Asnawi Suroso mengatakan proses evakuasi korban sempat terkendala karena satu korban terjepit dan tertindih badan truk kontainer. Sehingga harus menunggu alat berat untuk mengangkat kontainer terlebih dahulu kemudian mengangkat korban.
“Satu korban terjepit dan tertimpa kendaraan tak bisa langsung lepaskan, sehingga butuh alat berat untuk angka kontainernya terlebih dahulu,” katanya.