OKU Selatan – Sebuah video yang memperlihatkan seorang anak sakit tidak dilayani di sebuah rumah sakit di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, viral di media sosial. Dalam video yang diunggah oleh keluarga pasien, tampak suasana yang penuh keputusasaan dan kekecewaan karena pihak rumah sakit tidak memberikan pelayanan yang memadai. Keluarga pasien hanya bisa menangis melihat kondisi anak yang tidak kunjung mendapat pertolongan.
Viral Pasien anak tak dilayani Rumah Sakit di Oku Selatan, keluarga cuma bisa menangis ‼️
— BACOT (@bacottetangga__) October 1, 2024
Video tangisan wanita dan keluarga yang membawa anak-anak yang tengah sakit, tak mendapat pelayanan RSUD Sabutan Muaradua, Kabupaten OKU Selatan, Sumsel mendadak viral.
Nampak dalam video,… pic.twitter.com/Rm27l05txa
Kronologi Kejadian
Kejadian ini bermula ketika keluarga membawa anak mereka yang sedang dalam kondisi darurat ke rumah sakit. Namun, alih-alih mendapatkan penanganan cepat, pihak rumah sakit diduga tidak merespons dengan baik. Keluarga menyatakan bahwa mereka telah meminta bantuan berkali-kali, tetapi tidak ada tindakan yang dilakukan oleh petugas medis di tempat tersebut.
Dalam video yang beredar, ibu sang anak terlihat menangis tersedu-sedu di depan ruang perawatan, sementara anggota keluarga lainnya terlihat putus asa mencoba meminta bantuan. Sang anak, yang tampak dalam kondisi lemah, hanya bisa berbaring tanpa mendapatkan penanganan yang semestinya.
“Anak kami sakit parah, tapi tidak ada yang menolong. Kami sudah minta bantuan berkali-kali tapi tidak dihiraukan. Kami tidak tahu harus bagaimana lagi,” ujar salah satu anggota keluarga dalam video yang viral tersebut.
Reaksi Publik
Video tersebut dengan cepat menyebar di media sosial dan memicu kemarahan publik. Banyak warganet yang mengecam keras tindakan rumah sakit yang dianggap mengabaikan pasien, terutama ketika yang memerlukan bantuan adalah seorang anak dalam kondisi kritis. Tagar #TolakPasienOKUSelatan dan #KeadilanUntukAnakOKU pun ramai digunakan oleh warganet yang meminta pertanggungjawaban dari pihak rumah sakit.
“Ini sangat tidak manusiawi. Bagaimana bisa rumah sakit tidak memberikan pertolongan kepada pasien anak yang jelas-jelas dalam keadaan kritis? Harus ada tindakan tegas!” tulis salah satu pengguna Twitter.
Banyak juga yang mengungkapkan rasa simpati kepada keluarga korban dan berharap agar kasus ini segera mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang.
Klarifikasi Pihak Rumah Sakit
Setelah video tersebut viral, pihak rumah sakit akhirnya memberikan pernyataan resmi. Dalam keterangannya, Direktur Rumah Sakit [Nama RS] mengatakan bahwa ada kesalahpahaman yang terjadi saat itu. Menurutnya, rumah sakit sedang mengalami kekurangan tenaga medis karena lonjakan pasien dan proses administrasi yang perlu diselesaikan sebelum pasien bisa dilayani. Namun, klarifikasi ini justru memicu lebih banyak kritik, dengan banyak pihak menilai alasan tersebut tidak cukup untuk membenarkan penundaan penanganan medis terhadap pasien, terutama anak-anak.
“Kami memahami kemarahan masyarakat, dan kami menyesalkan kejadian ini. Rumah sakit akan melakukan evaluasi internal dan memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali,” kata Direktur Rumah Sakit dalam pernyataan tertulisnya.
Langkah Hukum dan Investigasi
Kasus ini telah sampai ke perhatian Dinas Kesehatan OKU Selatan dan pihak Kementerian Kesehatan. Mereka menyatakan akan melakukan penyelidikan mendalam terkait dugaan kelalaian yang terjadi di rumah sakit tersebut. Jika terbukti ada pelanggaran prosedur dan etika profesi, pihak rumah sakit serta tenaga medis yang terlibat akan diberikan sanksi tegas sesuai hukum yang berlaku.
“Kami akan memastikan bahwa ada keadilan untuk keluarga korban. Semua pihak yang terlibat dalam kasus ini akan diperiksa, dan kami tidak akan menoleransi kelalaian dalam pelayanan kesehatan,” ujar perwakilan dari Dinas Kesehatan OKU Selatan.
Penutup
Kasus ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya pelayanan kesehatan yang cepat dan tepat, terutama dalam situasi darurat. Masyarakat berharap agar pihak rumah sakit meningkatkan kinerja mereka dan memastikan bahwa kejadian serupa tidak terjadi lagi. Mereka juga menuntut keadilan bagi keluarga korban dan berharap ada perbaikan nyata dalam sistem pelayanan kesehatan di daerah tersebut.