Kabar Update,- Pada Senin (4/11/2024) dini hari, sebuah peristiwa mengerikan terjadi di kawasan Hotel Danau Toba, Medan. Seorang pengemudi taksi online, Khairul Putra Harahap, menjadi korban perampokan yang berujung pada percakapan tragis ketika lehernya digorok oleh pelaku. Setelah dilakukan penyelidikan, polisi menangkap pelaku yang bernama Irza Dwi Cahyadi (30). Ternyata, motif pelaku melakukan aksi brutal ini adalah untuk menutupi utang besar akibat kecanduan judi online (JVDol). Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang dampak berbahaya dari perjudian online yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekstrem demi menutupi kerugian finansial.
Kronologi Kejadian Begal dan Penggorokan
Peristiwa tersebut terjadi pada sekitar pukul 02.30 WIB di depan Hotel Danau Toba, Jalan Imam Bonjol, Medan. Irza Dwi Cahyadi, dalam kondisi terdesak oleh tumpukan utang akibat kecanduan judi online, memilih untuk merampok taksi online yang dikemudikan oleh Khairul Putra Harahap. Dengan menggunakan pisau, Irza menyerang korban secara brutal, menggorok leher Khairul yang sedang berada di dalam mobilnya. Setelah itu, pelaku merampas mobil Daihatsu Sigra milik korban dan meninggalkannya begitu saja di lokasi kejadian.
Korban yang terluka parah kemudian berusaha menyelamatkan diri, sementara pelaku melarikan diri dengan membawa mobil rampokan. Tanpa adanya pertolongan, Khairul dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kritis. Peristiwa ini memunculkan rasa cemas dan kebingungan di kalangan keluarga dan masyarakat setempat.
Keluarga Korban dan Laporan ke Polisi
Setelah mendapat informasi mengenai kejadian tersebut sekitar pukul 04.30 WIB, pihak kelurahan langsung memberitahukan keluarga korban. Keluarga yang khawatir segera menuju Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk memastikan kondisi Khairul. Sesampainya di rumah sakit, mereka menemukan korban sedang dirawat intensif di ruang ICU dengan luka robek di leher yang sangat mengerikan.
Pihak keluarga segera melapor ke Polsek Medan Kota, dan pihak kepolisian segera merespons dengan melakukan penyelidikan. Berbekal informasi yang dikumpulkan dari TKP dan keterangan saksi, tim kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku dan melacak keberadaannya.
Penangkapan Pelaku dan Pengakuan Motif Kejahatan
Setelah melakukan serangkaian penyelidikan, polisi akhirnya menangkap Irza Dwi Cahyadi pada Selasa (5/11/2024) di kawasan Jalan Raya Menteng, Kecamatan Medan Denai. Pelaku yang tertangkap basah saat diperiksa oleh polisi, mengaku bahwa tindakan kejamnya tersebut dilatarbelakangi oleh utang judi online yang mencekiknya.
“Berdasarkan interogasi singkat, pelaku mengakui perbuatannya dikarenakan banyak utang karena bermain judi online,” kata Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan, Rabu (6/11/2024).
Motif kejahatan yang diungkapkan pelaku cukup mengejutkan. Irza, yang sudah terperosok dalam jeratan utang besar akibat judi online, merasa tidak ada jalan lain selain melakukan tindakan kriminal untuk menutupi kerugian tersebut. Dalam kondisi terdesak dan panik, Irza memilih untuk merampok dan melukai pengemudi taksi online yang kebetulan lewat.
Pengungkapan Barang Bukti dan Pembuktian Kasus
Selanjutnya, polisi melakukan pencarian barang bukti yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi kejahatannya. Berdasarkan keterangan Irza, mobil Daihatsu Sigra milik korban ditinggalkan oleh pelaku di Jalan Kim V, sementara ponsel milik korban dan pisau yang digunakan untuk menggorok leher korban dibuang di pinggir sungai di Jalan Banten, Kecamatan Labuhan Deli.
Tim kepolisian yang melakukan pencarian berdasarkan petunjuk tersebut akhirnya menemukan barang bukti di lokasi yang disebutkan pelaku. Ponsel korban dan pisau yang digunakan untuk melukai korban ditemukan di pinggir sungai di Jalan Banten, Labuhan Deli, sehingga semakin memperkuat bukti bahwa Irza adalah pelaku yang bersangkutan.
Dampak Kecanduan
Kasus ini membuka mata banyak pihak tentang bahaya perjudian online yang semakin meresahkan. Kecanduan judi online, seperti yang dialami oleh Irza, dapat merusak kehidupan seseorang secara drastis. Dalam upaya untuk melunasi utang yang semakin menumpuk, banyak orang terjebak dalam lingkaran setan yang mengarah pada tindakan kriminal. Dampak dari kecanduan ini bukan hanya menghancurkan keuangan pribadi, tetapi juga dapat membahayakan orang lain.