Kabar Terupdate – VIral Sebuah pesta pernikahan yang digelar di Sulawesi Selatan mendadak berubah menjadi kepanikan. Di tengah prosesi upacara adat Angngaru yang sakral, seorang pria tiba-tiba mengalami insiden yang membuat para tamu undangan berteriak histeris. Pria tersebut terluka parah di bagian dada, diduga akibat tertusuk senjata tradisional badik, yang biasa digunakan sebagai simbol keberanian dalam upacara tersebut.
Awalnya, acara berjalan dengan lancar. Prosesi adat Angngaru, sebuah ritual penghormatan yang biasanya memperlihatkan keberanian seorang pria dengan menghunus badik di hadapan mempelai, menjadi pusat perhatian para tamu. Namun, suasana tiba-tiba berubah mencekam ketika seorang pria yang berpartisipasi dalam upacara tersebut tak sengaja terkena tusukan di bagian dada. Suasana langsung kacau, dan beberapa orang berusaha memberi pertolongan pertama sambil memanggil petugas medis.
Terjadi insiden tak terduga saat prosesi upacara adat Angngaru, seseorang yg menyambut mempelai pria meninggal dunia usai tertusuk badik di bagian dada.
— BACOT (@bacottetangga__) October 30, 2024
đź“ŤKp Malise, Pundata Baji, Labakang, Pangkep pic.twitter.com/SHSp0KX6dV
Kepanikan di Tengah Ritual Adat yang Sakral
Seorang saksi mata menyebutkan bahwa kejadian ini berlangsung begitu cepat. “Semua berjalan normal, sampai tiba-tiba ada suara teriakan. Saat kami melihat ke arah panggung, pria tersebut sudah memegang dadanya yang berdarah,” ucap saksi dengan nada cemas. Beberapa tamu mulai meninggalkan lokasi karena takut akan terjadi insiden lanjutan.
Menurut informasi awal, insiden ini terjadi saat badik yang digunakan dalam ritual tersebut terlepas kendali dan mengenai tubuh pria itu. Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Penyelidikan Polisi atas Insiden Upacara Adat yang VIral di media sosial.
Pihak kepolisian langsung turun tangan untuk menyelidiki kejadian ini. Mereka menanyai beberapa saksi dan keluarga korban untuk memastikan tidak ada unsur kesengajaan dalam insiden ini. Menurut pihak kepolisian, upacara Angngaru memang mengandung risiko, namun seharusnya dapat berjalan aman jika dilakukan dengan hati-hati. “Kami akan mendalami bagaimana prosedur upacara ini dilakukan, dan apakah ada kesalahan teknis yang terjadi,” ujar seorang petugas.
Masyarakat sekitar dan para warganet pun ikut bereaksi atas insiden ini. Beberapa mempertanyakan keamanan dalam pelaksanaan upacara adat yang melibatkan senjata tajam, sementara yang lain mengimbau agar ritual ini tetap dihormati namun dilakukan dengan lebih hati-hati.
Harapan Keluarga untuk Kesembuhan Korban
Pihak keluarga mempelai menyatakan keprihatinannya atas kejadian tak terduga ini dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu yang hadir. Mereka juga berharap korban dapat segera pulih dan kembali berkumpul bersama keluarga. “Kami turut prihatin dan akan membantu korban serta keluarganya sebisa mungkin,” ungkap salah satu anggota keluarga mempelai.
Insiden viral ini menjadi pembelajaran penting untuk tetap berhati-hati saat melaksanakan upacara adat, terutama yang melibatkan alat tajam. Masyarakat berharap kejadian serupa tak terulang lagi dan prosesi adat tetap dapat dijalankan dengan aman, sehingga tradisi yang berharga ini tetap lestari tanpa menimbulkan risiko yang membahayakan.