Kabar Terupdate” Kejadian tak terduga terjadi di depan Kampus UNM Pettarani ketika sebuah mobil kontainer yang mengangkut minyak kelapa terguling, menyebabkan ratusan liter minyak tumpah di jalan. Insiden ini segera mengundang perhatian warga sekitar yang berbondong-bondong datang ke lokasi untuk memungut minyak yang tumpah. Tak sedikit warga yang membawa jerigen, botol, bahkan ember untuk mengumpulkan minyak sebanyak-banyaknya.
Warga Berebut minyak kelapa di tumpah mobil kontainer yang terbalik di depan kampus UNM Pettarani (24/10)
— Miss Tweet | (@Heraloebss) October 24, 2024
Minyak itu kemudian dijual dengan harga 20rb per botol
Barang begini jatuhnya Halal atau haram sih gaes? pic.twitter.com/Yf2ZqHYoBr
Suasana menjadi ramai dan semrawut, dengan warga yang saling berebut di antara ceceran minyak di jalanan. Tidak ada yang mau ketinggalan kesempatan ini, meski jalan menjadi licin dan berbahaya. Kepolisian dan petugas lalu lintas pun kesulitan mengendalikan kerumunan, sementara jalanan di sekitar lokasi mengalami kemacetan parah akibat banyaknya warga yang berhenti di sekitar lokasi kejadian.
Minyak kelapa yang berhasil dikumpulkan warga kemudian dijual kembali dengan harga Rp20 ribu per botol. Bagi sebagian warga, ini dianggap sebagai kesempatan untuk mencari tambahan penghasilan, meski situasi tersebut sebenarnya berisiko dan dapat menimbulkan bahaya di lokasi kecelakaan. Penjualan minyak kelapa hasil pungutan ini pun menarik minat banyak pembeli di sekitar lokasi, yang melihatnya sebagai kesempatan untuk mendapatkan minyak kelapa dengan harga lebih murah.
Meski ada beberapa pihak yang mengecam tindakan warga yang mengambil minyak dari kecelakaan tersebut, sebagian lainnya memaklumi situasi ini sebagai gambaran sulitnya kondisi ekonomi yang memaksa masyarakat memanfaatkan setiap peluang yang ada. Insiden ini menggambarkan situasi yang penuh dengan ketegangan, mulai dari kondisi jalanan yang kacau hingga dampak sosial yang timbul dari tindakan warga yang mengais rezeki dari minyak tumpah tersebut.