Kabar Terupdate“Di sebuah perkampungan yang biasanya tenang, kejadian tak terduga terjadi ketika para lansia, yang dikenal dengan kehidupan sederhana dan damai, merasa terganggu oleh kebisingan yang dihasilkan dari sebuah acara besar yang menggunakan sound horeg. Sound horeg, istilah populer untuk menggambarkan sistem pengeras suara dengan volume yang luar biasa keras, sering digunakan dalam acara-acara pesta atau perayaan di berbagai wilayah. Namun, dalam konteks ini, suara yang seharusnya menghidupkan suasana acara justru menjadi sumber keresahan bagi para lansia.
Sound Horeg cocoknya ditaruh deket ruang sidang DPR & kantor Kementrian
— 𝚋𝚕𝚊𝚗𝚔 (@blank0429) October 12, 2024
Distel volume maksimal terus adek² mahasiswa, NGO, dll. dikasih panggung di sana. Disiarin TV, diliput media internasional
Dan dilakukan tiap hari 😁 pic.twitter.com/BVnoufuP3a
Biasanya, lingkungan perkampungan itu dipenuhi dengan suara-suara yang menenangkan, seperti gemerisik daun dihembus angin, suara burung, dan obrolan ringan di sore hari. Para lansia di daerah tersebut terbiasa dengan rutinitas yang sederhana—bercengkerama dengan tetangga di beranda rumah, menikmati teh hangat, atau beristirahat di dalam rumah. Mereka adalah generasi yang menghargai kedamaian, ketenangan, dan suasana nyaman di lingkungan sekitar mereka.
Namun, hari itu berbeda. Dentuman suara dari sound horeg yang digunakan untuk pesta di sekitar perkampungan mereka menggetarkan udara, memecah ketenangan. Suara yang begitu keras tidak hanya mengganggu kenyamanan fisik, tetapi juga menimbulkan stres emosional. Bagi banyak orang muda, suara tersebut mungkin tidak begitu menjadi masalah, tetapi bagi para lansia, suara bising semacam ini bisa menyebabkan rasa cemas, sakit kepala, bahkan memperburuk kondisi kesehatan mereka.
Para lansia yang awalnya mencoba bersabar dan berharap suara tersebut akan segera mereda, akhirnya merasa tidak bisa lagi menahan ketidaknyamanan. Suara dari sound horeg terus bergema tanpa henti, mengganggu tidur siang mereka, menghentikan percakapan santai, dan bahkan membuat beberapa dari mereka merasa pusing. Beberapa dari mereka mengalami gangguan kesehatan akibat kebisingan ini, seperti tekanan darah yang meningkat atau rasa tidak nyaman di dada.
Protes yang dilakukan oleh para lansia tersebut bukan sekadar aksi spontan. Ini adalah bentuk penyampaian suara dari mereka yang merasa hak untuk hidup dalam ketenangan telah terganggu. Para lansia berkumpul, berbicara satu sama lain, dan menyepakati bahwa mereka harus melakukan sesuatu agar suara itu dihentikan atau setidaknya dikecilkan. Dalam kelompok kecil, mereka mendatangi lokasi acara dengan harapan panitia acara akan mengerti dan mendengarkan keluhan mereka.
Momen protes ini juga menggambarkan ketegasan dan keberanian para lansia dalam memperjuangkan hak mereka. Meskipun secara fisik mereka sudah tidak sekuat dahulu, mental mereka tetap kuat. Mereka berkumpul, melangkah bersama, dan mendatangi panitia acara dengan harapan bisa bernegosiasi untuk mendapatkan kembali ketenangan yang selama ini mereka nikmati. Mereka meminta dengan tegas namun sopan agar suara dari sound horeg dikurangi demi kesehatan dan kenyamanan mereka.
Namun, perjuangan mereka tidak selalu mudah. Pada awalnya, panitia acara mengabaikan permintaan mereka, menganggap bahwa acara itu hanya berlangsung sesekali dan tidak perlu dikhawatirkan. Tetapi bagi para lansia, kebisingan seperti itu, meskipun hanya berlangsung beberapa jam, sangat mengganggu kehidupan mereka. Kegigihan para lansia dalam memperjuangkan ketenangan membuat mereka kembali berkumpul dengan lebih banyak warga, hingga akhirnya suara mereka didengar.
Setelah beberapa kali negosiasi dan meningkatnya tekanan dari warga yang terganggu, panitia acara akhirnya setuju untuk menurunkan volume sound horeg. Kemenangan kecil ini memberikan kelegaan besar bagi para lansia, yang akhirnya bisa kembali menikmati kedamaian di kampung mereka.
Protes yang dilakukan oleh para lansia ini bukan hanya tentang suara keras yang menggangu, tetapi juga tentang bagaimana kelompok yang lebih tua tetap berhak mendapatkan ketenangan dan rasa hormat di lingkungannya. Aksi mereka adalah simbol keteguhan hati para lansia yang tak boleh diabaikan dalam setiap keputusan yang memengaruhi kehidupan komunitas.