Sebuah insiden kekerasan yang melibatkan seorang pejabat Dinas Perhubungan (Dishub) mendadak viral di media sosial. Pejabat tersebut menjadi korban pengeroyokan massa setelah sebelumnya diduga menyerang seorang warga dengan menggunakan cutter. Kejadian yang berlangsung di sebuah lokasi di Indonesia ini memicu reaksi beragam dari masyarakat, dengan banyak pihak mengecam aksi kekerasan yang terjadi.
Viral Pejabat Dishub Dikeroyok Seusai Bacok Warga Pakai Cutter
— BACOT (@bacottetangga__) October 11, 2024
đź“ŤBantaeng, Sulsel
Mantan Kepala UPT Wilayah I Dinas Perhubungan (Dishub) Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Anwar Arifin (52) dikeroyok saat melakukan razia di Kabupaten Bantaeng. Anwar diamuk massa usai diduga lebih… pic.twitter.com/7vtYU4tN4H
Kronologi Kejadian
Menurut laporan, insiden bermula ketika terjadi perselisihan antara pejabat Dishub dengan seorang warga di sebuah tempat umum. Perselisihan tersebut diduga terkait masalah pribadi, namun situasinya dengan cepat memanas hingga berujung pada tindakan kekerasan.
Pejabat Dishub yang terlibat dalam cekcok tersebut, tanpa diduga, mengeluarkan sebuah cutter dan melakukan penyerangan terhadap pria yang sedang berseteru dengannya. Korban terkena luka bacok di beberapa bagian tubuhnya. Menurut saksi mata, aksi tersebut langsung memicu kepanikan di sekitar lokasi kejadian.
Tak lama setelah serangan itu, warga yang berada di lokasi langsung bereaksi. Mereka merasa geram dengan tindakan pejabat tersebut dan memutuskan untuk mengambil tindakan sendiri. Sekelompok warga yang marah kemudian menyerang pejabat Dishub tersebut secara beramai-ramai, hingga terjadi pengeroyokan.
Pengeroyokan yang Viral di Media Sosial
Video pengeroyokan pejabat Dishub tersebut dengan cepat tersebar di berbagai platform media sosial. Dalam video yang beredar, tampak sejumlah warga mengepung dan memukul pejabat tersebut dengan tangan kosong serta benda-benda di sekitar lokasi. Beberapa orang terlihat mencoba melerai dan menenangkan situasi, namun emosi massa yang sudah tersulut membuat situasi sulit dikendalikan.
Unggahan video ini langsung memicu perdebatan di kalangan netizen. Beberapa warganet menyayangkan tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh warga, sementara yang lain merasa bahwa pejabat tersebut pantas mendapatkan balasan atas tindakannya yang dianggap brutal.
“Saya tidak mendukung kekerasan, tapi apa yang dilakukan pejabat ini sangat keterlaluan. Menyerang orang dengan cutter tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tulis seorang pengguna media sosial di kolom komentar.
Namun, banyak pula yang mengecam aksi pengeroyokan tersebut. “Main hakim sendiri tidak pernah jadi solusi. Seharusnya mereka menyerahkan pelaku kepada pihak berwajib, bukan main pukul,” tulis pengguna lainnya.
Kondisi Korban dan Pelaku
Baik pejabat Dishub maupun warga yang menjadi korban bacokan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Korban yang mengalami luka bacok dilaporkan dalam kondisi stabil setelah mendapatkan jahitan pada lukanya, meskipun sempat mengalami syok akibat serangan tersebut.
Sementara itu, pejabat Dishub yang menjadi korban pengeroyokan juga menderita beberapa luka memar akibat dipukuli massa. Menurut laporan, dia sempat mengalami pingsan sebelum akhirnya diselamatkan oleh aparat kepolisian yang tiba di lokasi untuk mengamankan situasi.
Penyelidikan oleh Pihak Berwenang
Pihak kepolisian kini telah mengambil alih penyelidikan atas kejadian ini. Baik pelaku penyerangan dengan cutter maupun warga yang terlibat dalam pengeroyokan tengah diperiksa untuk mengetahui kronologi lengkap dan motivasi di balik kejadian tersebut.
“Kami sedang mendalami kasus ini. Kami akan memeriksa semua saksi yang ada, termasuk yang terlibat dalam pengeroyokan maupun penyerangan menggunakan cutter. Tindakan main hakim sendiri jelas melanggar hukum, namun kami juga tidak menoleransi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku awal,” ujar seorang perwakilan kepolisian setempat.
Kapolsek setempat juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri dalam menghadapi situasi yang memicu emosi. Ia menekankan pentingnya menyerahkan proses hukum kepada pihak berwajib, agar semua pihak bisa diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Reaksi Publik
Kasus ini mendapatkan perhatian luas dari publik, terutama di media sosial, dengan berbagai tanggapan terkait perilaku pejabat publik dan respons warga. Banyak yang mempertanyakan bagaimana seorang pejabat bisa terlibat dalam tindakan kekerasan semacam itu, sementara yang lain lebih menyoroti masalah pengendalian emosi dan pentingnya menjaga ketertiban umum.
Beberapa pihak juga menyerukan agar kasus ini menjadi peringatan bagi pejabat pemerintah untuk tetap menjaga sikap dan perilaku di tengah masyarakat. “Pejabat publik harus menjadi teladan, bukan malah memicu konflik dan bertindak di luar batas,” tulis seorang pengamat di media sosial.
Kesimpulan
Insiden pejabat Dishub yang dikeroyok warga setelah melakukan penyerangan dengan cutter menjadi sorotan publik dan viral di media sosial. Kejadian ini tidak hanya menunjukkan bagaimana konflik bisa dengan cepat meningkat menjadi kekerasan, tetapi juga menyoroti bahaya tindakan main hakim sendiri. Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kejadian ini secara menyeluruh, dan masyarakat diimbau untuk lebih bijak dalam menyelesaikan konflik agar situasi serupa tidak terulang kembali.