Kabar Terupdate- Viral di media sosial tentang poster yang terpampang di Kedutaan Besar Malaysia. Poster tersebut berisikan ajakan kepada masyarakat Indonesia untuk berobat ke Rumah Sakit Malaysia lantaran harganya yang lebih murah.
Poster tersebut juga terpajang tak jauh dari kantor Kementerian Kesehatan RI di Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Hanya berjarak 650 meter atau kurang lebih 9 menit jika berjalan kaki. Tak sedikit netizen yang menyoroti poster tersebut di media sosial dan menuai pro-kontra.
“Mau berobat? Ke Malaysia aja! Lebih dekat, lebih terjangkau,” bunyi promosi di poster itu. Di sisi lain, data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkapkan bahwa banyak orang Indonesia yang memilih untuk berobat ke luar negeri. Data tersebut juga mengungkapkan bahwa Malaysia menjadi negara yang paling banyak dikunjungi warga Indonesia untuk berobat.
Selain Malaysia, beberapa negara lain yang juga menjadi tujuan meliputi Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan. Menurut data SKI, sebanyak 93,5 responden menyebut bahwa layanan kesehatan luar negeri memiliki layanan yang lengkap, 91,7 persen menyebut layanan sesuai harapan, serta 89,3 persen menyebut pelayanan juga lebih cepat.
Beberapa alasan lain juga termasuk ruangan nyaman, petugas medis lebih komunikatif, akses lebih mudah dijangkau, dan biaya lebih murah.
Senada, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Azhar Jaya beberapa waktu lalu juga menyebutkan terdapat beberapa alasan masih banyak warga Indonesia berobat keluar negeri. Beberapa di antaranya termasuk kapasitas pelayanan kesehatan hingga persoalan SDM kesehatan.
“Kami melihat memang masih ada banyak rakyat Indonesia terutama kaum ‘berpunya’ itu memilih berobat untuk keluar negeri,” kata dr Azhar ketika ditemui awak media di Jakarta Barat, Selasa (25/6/2024).
“Kami melihat penyebabnya masalahnya ada beberapa hal yaitu kapasitas daripada pelayanan kesehatan atau kemampuan rumah sakit kita untuk menangani suatu penyakit, SDM masih kurang, dan persoalan hospitality,” sambungnya.
Juru bicara Kemenkes RI dr Mohammad Syahril tak mempermasalahkan poster berisi iklan berobat ke Malaysia. Menurutnya, tiap institusi pelayanan kesehatan di dalam dan luar negeri berhak melakukan promosi di manapun.
“Jadi pelayanan kesehatan sudah bersifat global. Artinya tiap negara, institusi layanan kesehatan baik itu swasta, pemerintah punya kebebasan dalam memberikan informasi dan termasuk promosi produknya kepada masyarakat,” katanya(10/10/2024).
Dr. Syahril menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu heran dengan promosi rumah sakit di luar negeri, karena rumah sakit di Indonesia juga melakukan hal serupa di negara seperti Malaysia dan Singapura. Ia menekankan bahwa semua tergantung pada konsumen yang tertarik dengan informasi tersebut.
Senada, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI, Azhar Jaya, menjelaskan bahwa kedutaan memiliki otoritas untuk promosi dan menyebut bahwa beberapa kedutaan, termasuk Australia dan Inggris, juga sering melakukan hal yang sama. Ia menambahkan bahwa Indonesia seharusnya melakukan promosi serupa melalui kedutaannya.