Pria di Semarang Tusuk Perut Sendiri Lalu Lapor Polisi Jadi Korban Penusukan

Kabar Terupdate- Seorang pria asal Kota Semarang melapor jadi korban penjambretan disertai penusukan di wilayah Boyolali. Dari penyelidikan polisi, ternyata pria tersebut menusuk perut sendiri untuk mengarang cerita penjambretan.

Hal itu dilakukan karena dia memiliki permasalahan utang-piutang dengan warga Sambi, Boyolali. Dengan harapan utangnya tak ditagih terus, dia mengaku telah menjadi korban penjambretan. Dia pun rela melukai perutnya dengan menggunakan pisau cutter.

“Dia menusuk perutnya sendiri dan mengaku telah menjadi korban penjambretan,” kata Kanit Reskrim Polsek Sambi, Aipda Pongky Ristanto.

Pongky mengatakan pria yang mengaku dijambret tersebut adalah PS (36) warga Mijen, Kota Semarang. Kejadiannya pada Rabu, 25 September 2024, di dekat patung tani, Desa Catur, Kecamatan Sambi.

Kejadian bermula saat PS diminta kakak dari kekasihnya untuk mencarikan mobil. Uang pun sudah diberikannya sebesar Rp 40 juta. Namun PS tak segera mencarikan mobil. PS akhirnya diminta segera membelikan mobil atau uangnya tersebut.
Pada 25 September 2024, PS pergi ke rumah pacarnya yang terletak di Sambi dengan tujuan untuk bertemu dan mengembalikan sejumlah uang. Namun, sebelum ia mencapai lokasi yang dituju, di wilayah Desa Catur, Kecamatan Sambi, PS tiba-tiba membuat sandiwara dengan berpura-pura menjadi korban penjambretan. Dalam aksi tersebut, ia mengklaim bahwa uang sebesar Rp 60 juta yang ia miliki hilang akibat penjambretan yang dialaminya.

Kejadian ini tentu saja menarik perhatian, mengingat jumlah uang yang cukup besar dan dramatisnya cara ia mengadukan peristiwa tersebut. Dengan berbohong tentang kehilangan uangnya, PS berharap dapat menciptakan simpati dari orang-orang di sekitarnya, padahal niat sebenarnya mungkin adalah untuk menghindari tanggung jawab atau masalah yang lebih besar terkait uang yang seharusnya dikembalikan. Tindakan ini menimbulkan banyak pertanyaan dan keheranan di kalangan warga setempat, serta meningkatkan kewaspadaan mengenai potensi penipuan yang bisa terjadi di sekitar mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *