Medan, 2 Oktober 2024 – Sebuah peristiwa tragis di Medan mengguncang hati masyarakat ketika seorang ibu muda yang dikenal berparas cantik tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga babak belur menggunakan cambuk. Insiden ini memicu kemarahan publik, terutama setelah video kejadian tersebut beredar di media sosial, menyorot tindak kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan anak di bawah umur.
Ibu Cantik di Medan Cambuk Anak Kandung hingga Babak Belur#medan pic.twitter.com/De1wg0p84w
— Medan Talk (@medantalk) September 25, 2024
Peristiwa ini terjadi di sebuah rumah di kawasan Medan, di mana anak tersebut, yang usianya diperkirakan masih belia, mengalami kekerasan fisik yang parah. Menurut laporan saksi mata, tangisan anak yang terdengar dari dalam rumah akhirnya membuat tetangga curiga dan melaporkannya kepada pihak berwenang. Polisi pun segera bertindak, mendatangi tempat kejadian dan mengevakuasi korban yang ditemukan dalam kondisi terluka serius.
Korban segera dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif. Menurut keterangan dari dokter, anak tersebut mengalami luka memar dan lecet di beberapa bagian tubuhnya, menunjukkan bahwa ia telah mengalami penganiayaan berulang kali. Kondisi mental sang anak juga dikabarkan terguncang akibat kekerasan yang ia alami.
Sang ibu, yang dikenal sebagai sosok pendiam di lingkungan sekitar, kini telah diamankan oleh pihak kepolisian dan sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Kepala Kepolisian Resor Medan, Kombes Pol. Arman Siregar, mengonfirmasi penangkapan tersebut. “Kami tidak akan menoleransi kekerasan dalam bentuk apa pun, terlebih yang melibatkan anak-anak. Pelaku akan diproses hukum sesuai dengan peraturan yang berlaku, dan kami akan memastikan anak tersebut mendapatkan perlindungan yang layak,” ujarnya dalam konferensi pers.
Warga sekitar mengaku terkejut dengan kejadian ini. Menurut mereka, ibu tersebut tampak seperti orang yang biasa saja dan tidak pernah terlibat masalah di lingkungan sekitar. “Dia memang jarang bergaul, tapi siapa sangka di dalam rumahnya bisa terjadi hal seperti ini,” ujar salah satu tetangga yang tidak mau disebutkan namanya.
Kasus ini segera menarik perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Ketua KPAI, Dr. Rita Indrawati, menyampaikan keprihatinannya atas kasus tersebut. “Kekerasan terhadap anak, apalagi oleh ibu kandungnya sendiri, adalah pelanggaran serius terhadap hak anak. Kami berharap pelaku dihukum sesuai dengan perbuatannya, dan anak tersebut mendapatkan rehabilitasi yang diperlukan baik secara fisik maupun psikologis,” ungkap Rita dalam pernyataan resminya.
Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap kesejahteraan anak di rumah. Masyarakat dan pemerintah diharapkan lebih aktif dalam memantau situasi keluarga, terutama jika ada tanda-tanda stres atau kekerasan yang bisa berujung pada penganiayaan anak.
Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan mengenai motif kekerasan ini masih berlangsung. Polisi terus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk menuntaskan kasus ini. Masyarakat Medan berharap agar keadilan dapat ditegakkan dan kejadian serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.