Kabar Terupdate- Fradita Andini (25) tewas usai dilindas truk di Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Usai kejadian, keluarga meminta pihak perusahaan yang menabrak korban untuk tanggung jawab.
Bukan itu saja, keluarga meminta polisi untuk menindak tegas sopir truk yakni Ah,ad Nabil (47) yang menabrak korban. Sebab, sopir sudah melanggar jam operasional.
Diketahui, Dita mengalami laka di kawasan Boom Baru, tepatnya depan Halte Kawah Tengkurep, Jalan Kolonel Nur Amin, Kecamatan Ilir Timur (IT) II, Palembang pada Sabtu
“Kami berharap adanya pertanggungjawaban dari pihak terkait untuk adik kami, semoga ada hukuman yang setimpal,” ujar sepupu korban Dina (30), Minggu (29/9/2024).
Dina mengaku bahwa pihak keluarga telah bertemu dengan sopir yang menabrak sepupunya. Namun, sang sopir membantah jika dia sudah menabrak Dita.
“Dia (sopir) tetap tidak mengaku sudah menabrak Dita. Selalu bilang ‘saya tidak menabrak korban’, tapi anehnya bicara seperti itu sambil mengangguk. Minta kepolisian untuk tes urin, karna saat kami ngobrol (dengan sopir truk) seperti mabuk,” jelasnya.
Menurut Dina, pengemudi sopir truk juga melanggar jam operasional masuk kota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Dengan kejadian ini, Dina pun berharap menjadi catatan bagi pihak kepolisian untuk menindak tegas kasus serupa agar tidak terjadi kembali.
“Semoga pemerintah lebih fokus kepada oknum sopir truk yang masih bandel, sudah ada banyak kecelakaan di wilayah tersebut, tahun ini saja sudah sering,” katanya.
Dina mengatakan, mendapat kabar dari polisi bahwa pihak perusahaan truk yang menabrak sepupu akan datang ke rumah. Namun, hingga Dita dimakamkan tidak terlihat pihak dari perusahaan tersebut.
“Kalau ada itikad baik hendaknya bisa datang ke rumah, tapi sepertinya tidak ada. Kami harap pelaku diberikan hukuman setimpal,” jelasnya.
Dina menambahkan, sebelum kejadian keluarga tidak mendapat firasat apapun. Namun, saat Dita berulang tahun pada Jumat (13/9/2024) lalu, anak pertama dari 4 bersaudara tersebut memiliki permintaan agar wallpaper kamarnya diganti putih.
“Dita itu anak dengan pribadi periang dan ramah serta sering membantu terhadap sesama. Kami tidak menyangka dan sangat terpukul mendengar kabar Dita meninggal, seakan-akan ini seperti mimpi, tapi terjadi,” ujarnya