Kabar Terupdate – Banjir dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan lebat di Nepal menewaskan sedikitnya 10 orang. Tim penyelamat saat ini tengah mencari 18 orang yang hilang.
Beberapa wilayah Nepal telah diguyur hujan sejak hari Jumat, yang mendorong otoritas bencana untuk memperingatkan tentang banjir bandang di beberapa sungai. “Polisi bekerja sama dengan lembaga lain dan penduduk setempat untuk menyelamatkan dan menemukan orang-orang yang hilang,” kata Basanta Adhikari, juru bicara Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional Nepal, kepada AFP, Sabtu (28/9/2024).
Sungai-sungai di ibu kota Nepal, Kathmandu meluap, menggenangi rumah-rumah dan mobil-mobil yang berada di dekat tepiannya. “Saat saya keluar di tengah malam, air sudah setinggi bahu saya,” kata Hari Malla, seorang pengemudi truk berusia 49 tahun. “Seluruh truk saya terendam air,” katanya kepada AFP. Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan helikopter dan perahu motor. Tanah longsor telah memblokir beberapa jalan raya yang menyebabkan ratusan pelancong terlantar.
“Kami menemukan sekitar delapan lokasi, semuanya telah diblokir karena tanah longsor di berbagai ruas jalan,” kata petugas polisi lalu lintas Kathmandu Bishwaraj Khadka.
Semua penerbangan domestik dari Kathmandu dibatalkan mulai Jumat malam, yang berdampak pada lebih dari 150 keberangkatan.
Hujan lebat dari Juni hingga September membawa kematian dan kerusakan yang meluas setiap tahun di seluruh Asia Selatan. Namun, jumlah banjir dan tanah longsor yang fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Para ahli mengatakan bahwa perubahan iklim telah memperburuk frekuensi dan intensitas bencana terkait cuaca, termasuk hujan lebat yang berdampak serius pada banyak negara. Di Nepal, lebih dari 170 orang telah kehilangan nyawa akibat bencana yang berhubungan dengan hujan tahun ini.