Kabar Terupdate- Peristiwa penembakan tersebut terjadi pagi tadi di Kampung Lorosae 1, Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sekitar pukul 06.00 Wita.
Kapolres Kupang, AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, dengan tegas mengonfirmasi penangkapan FD, menyatakan, “Benar, FD saat ini sudah kami amankan guna diinterogasi perihal perbuatannya.” Ia menambahkan bahwa proses penyelidikan yang lebih mendalam akan segera dilakukan untuk menggali informasi lebih lanjut mengenai motif di balik tindakan kriminal yang meresahkan masyarakat tersebut.
Penyelidikan ini bertujuan tidak hanya untuk mengungkap alasan di balik penembakan yang brutal ini, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua aspek dari kejadian ini ditangani dengan serius, sehingga dapat memberikan rasa aman bagi warga dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Tim kepolisian berkomitmen untuk bekerja secara transparan dan profesional dalam menjalankan tugas mereka, demi keadilan dan keamanan masyarakat.
Wirata menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal pada Kamis malam, 26 September 2024, ketika FD, bersama sejumlah rekannya, melintasi depan rumah milik Joni dengan cara menggeber sepeda motor mereka. Suara bising yang dihasilkan dari mesin sepeda motor itu cukup mengganggu ketenangan warga sekitar, yang sedang beristirahat di malam hari. Merasa prihatin dengan gangguan tersebut, Joni kemudian mengambil inisiatif untuk menegur mereka, mengingat ayahnya, Manuel Duterte, sedang sakit dan membutuhkan suasana yang tenang untuk beristirahat. Setelah ditegur, FD dan rekannya tampak meninggalkan lokasi kejadian, namun situasi yang awalnya tampak biasa itu ternyata menyimpan potensi ketegangan yang lebih besar di kemudian hari.
Pagi tadi, saat Joni baru pulang mengikuti misa di Gereja Santo Leonardus Manusak, FD langsung menembaki Joni dan Benetikto sebanyak dua kali. langsung dipulangkan ke rumahnya. Sedangkan Benedicto Duarte dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara (RSB) Titus Uly Kupang untuk penanganan lanjutan.