Momen seorang ibu-ibu protes karena tidak diizinkan beli di toko ini lagi oleh penjualnya karena maksa nawar barang 15 ribu jadi 3 ribu bahkan menunggu hingga sore hari agar tawarannya bisa diterima

Momen seorang ibu-ibu protes karena tidak diizinkan beli di toko ini lagi oleh penjualnya

Kabar Terupdate – Pada 25 September 2024, sebuah momen unik terjadi di salah satu toko kelontong di Yogyakarta yang menjadi viral di media sosial. Seorang ibu-ibu terlihat memprotes keras kepada pemilik toko setelah ia tidak diizinkan untuk berbelanja di sana lagi. Protes tersebut muncul setelah ia diketahui memaksa menawar harga barang yang semula Rp15.000 menjadi hanya Rp3.000, bahkan menunggu hingga sore hari dengan harapan penjual akan menyerah dan menerima tawarannya.

Berdasarkan informasi dari warga dan saksi mata, ibu tersebut awalnya datang ke toko sekitar pukul 10.00 WIB dan mencoba menawar harga sebuah barang yang dijual seharga Rp15.000. Ia terus-menerus memohon agar harganya diturunkan hingga hanya Rp3.000. Pemilik toko menolak dengan sopan dan menjelaskan bahwa harga tersebut sudah termasuk wajar, mengingat biaya produksi dan keuntungan yang sangat tipis.

Namun, ibu tersebut tidak menyerah. Ia memilih untuk menunggu di sekitar toko hingga sore hari, berharap bahwa penjual akan mengubah pikirannya dan menerima tawaran tersebut. Sayangnya, setelah berjam-jam menunggu, penjual tetap teguh pada keputusannya. Akhirnya, pemilik toko menyatakan bahwa ibu tersebut tidak diizinkan untuk berbelanja lagi di tokonya karena dinilai terlalu memaksakan kehendak.

Tidak terima dengan keputusan tersebut, ibu itu memprotes dengan nada tinggi di depan toko. Ia mengungkapkan kekecewaannya karena merasa bahwa dirinya diperlakukan tidak adil. “Masa saya dilarang belanja di sini lagi? Saya cuma minta harga lebih murah, kenapa jadi masalah besar?” ungkapnya dengan nada penuh emosi.

Aksi protes ini pun menarik perhatian warga sekitar, dan beberapa dari mereka mencoba untuk menenangkan situasi. Meskipun demikian, pemilik toko tetap pada pendiriannya. Ia menegaskan bahwa setiap pembeli berhak untuk menawar, namun ada batas kewajaran dalam proses tawar-menawar tersebut.

Video momen tersebut kemudian beredar luas di media sosial dan mengundang berbagai tanggapan dari netizen. Sebagian besar netizen mendukung sikap pemilik toko yang dinilai tegas dalam menjaga harga yang adil, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. “Menawar itu wajar, tapi kalau dari Rp15.000 jadi Rp3.000, itu sudah tidak masuk akal. Kasihan juga penjualnya,” tulis salah satu pengguna media sosial.

Namun, ada juga yang bersimpati pada ibu tersebut, menyebutkan bahwa mungkin ia memang sedang kesulitan ekonomi dan berharap bisa mendapatkan harga yang lebih murah. “Mungkin ibu itu benar-benar butuh, tapi ya tetap harus ada rasa hormat pada harga yang sudah ditetapkan,” ungkap netizen lainnya.

Peristiwa ini menjadi pengingat penting bahwa dalam berbelanja, komunikasi dan saling menghargai antara penjual dan pembeli sangatlah penting. Menawar adalah bagian dari budaya jual beli, tetapi harus dilakukan dengan pertimbangan yang wajar agar tidak merugikan salah satu pihak. Penjual juga berhak mempertahankan harga yang dianggap sesuai dengan biaya produksi dan keuntungan yang layak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *