Konvoi PSHW Membuat Rusuh di Gresik! Para Pesilat Gelar Unjuk Rasa Agar Diakui, Berujung Tawuran

Konvoi PSHW Membuat Rusuh di Gresik! Para Pesilat Gelar Unjuk Rasa Agar Diakui, Berujung Tawuran

Kabar Terupdate – Pada akhir pekan lalu, suasana di Gresik mendadak ricuh akibat konvoi massal yang dilakukan oleh kelompok perguruan pencak silat, Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW). Konvoi yang awalnya dimaksudkan sebagai bentuk unjuk rasa untuk menuntut pengakuan resmi dari masyarakat setempat, berubah menjadi aksi tawuran yang memicu keresahan di tengah warga.

Aksi Konvoi Berujung Ricuh
Menurut saksi mata, ratusan anggota PSHW melakukan konvoi di sepanjang jalan utama kota Gresik. Dengan mengenakan seragam khas mereka, para pesilat ini membawa bendera dan simbol perguruan sambil meneriakkan yel-yel yang menunjukkan identitas dan solidaritas mereka. Awalnya, aksi tersebut berjalan lancar, namun situasi mulai memanas ketika konvoi melewati wilayah yang juga didominasi oleh kelompok perguruan lain.

Ketegangan semakin meningkat ketika beberapa oknum dari konvoi tersebut diduga memprovokasi warga sekitar dan anggota kelompok lain. Adu mulut antara kedua kubu pun tidak terhindarkan, hingga akhirnya terjadi bentrokan fisik yang melibatkan puluhan pesilat.

Motif Aksi: Tuntutan Pengakuan dan Eksistensi
Diketahui, aksi ini digelar sebagai bentuk kekecewaan para anggota PSHW atas kurangnya pengakuan dari masyarakat Gresik dan pihak berwenang. Mereka merasa bahwa eksistensi perguruan mereka kerap terpinggirkan, terutama di tengah dominasi perguruan pencak silat lainnya di wilayah tersebut. Dalam tuntutannya, para pesilat ini berharap mendapatkan pengakuan yang lebih luas serta dihormati oleh masyarakat.

Namun, aksi yang seharusnya damai tersebut berubah menjadi ajang kerusuhan yang justru memperburuk citra mereka di mata publik. Beberapa properti milik warga dilaporkan rusak akibat tawuran, dan beberapa orang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.

Reaksi Masyarakat dan Pihak Berwenang
Kerusuhan ini tentu saja menuai reaksi keras dari berbagai pihak. Warga Gresik yang terkena dampak langsung dari kerusuhan ini merasa resah dan kecewa dengan tindakan para pesilat. “Kami berharap perguruan silat bisa menjadi simbol persatuan dan kedamaian, bukan malah menimbulkan kericuhan seperti ini,” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya.

Sementara itu, pihak kepolisian setempat dengan cepat turun tangan untuk membubarkan bentrokan dan menangkap beberapa orang yang dianggap sebagai provokator. Kapolres Gresik, dalam konferensi persnya, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi kekerasan apapun di wilayah hukumnya. “Kami akan mengambil tindakan tegas terhadap yang terlibat dalam kerusuhan ini,” tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *